Alpukat ini begitu populer di negara Indonesia. Selain rasanya yang enak, buah ini juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Oleh karena itu, peluang budidaya tanaman alpukat masih terbuka lebar. Dan banyak juga yang berminat untuk membudidayakannya.

Bagi anda yang baru pemula dalam menanam tanaman alpukat, tentu mengenal hama tanaman ini sangatlah penting. Pengendalian hama tanaman sangat diperlukan untuk menunjang produktivitasnya agar dapat menghasilkan buah yang maksimal. Berikut jenis hama tanaman alpukat dan cara menanganinya :

• Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)

   Ciri - cirinya : Panjang tubuh 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih dan dipenuhi rambut putih. Kepala serta ekornya berwarna merah menyala.    Gejala : Daun-daun tidak dalam keadaan utuh dan terdapat bekas gigitan. Bahkan pada serangan yang sangat hebat daunnya pun bisa sampai habis namun tanaman tidak akan mati.
   Cara Pengendalian : Gunakan insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, misal Cymbush 50 EC dengan dosis 1-3 cc/ liter atau Azodrin 15 WSC dengan dosis 2-3 cc/liter.

• Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L.)

   Ciri - ciri : Sayap kupu-kupu ini dapat mencapai ukuran 25 cm dengan warna coklat kemerahan serta segitiga tansparan. Ulat yang berwarna hijau tertutup tepung putih ini memiliki panjang 15 cm dan mempunyai duri yang berdaging. Sedangkan pupa terdapat di dalam kepompong yang berwarna coklat.
   Gejala : Sama dengan gejala serangan ulat kipat, tetapi kepompong tidak bergelantungan melainkan terdapat di antara daun.
   Cara Pengendalian : Hampir Sama dengan pemberantasan hama pada ulat kipat.

• Aphis gossypii Glov/A. Cucumeris, A. cucurbitii/Aphis kapas.

   Ciri - Ciri : Warna tubuh hijau tua sampai hitam atau kuning coklat. Hama ini mengeluarkan embun madu yang biasanya ditumbuhi cendawan jelaga yang membuat daun menjadi hitam dan semut berdatangan.
   Gejala : Pertumbuhan tanaman terganggu. Pada serangan yang hebat tanaman akan kerdil dan terpilin.
   Pengendalian : Semprotlah dengan insektisida berbahan aktif asefat/ dimetoat, misalnya Orthene 75 SP dengan dosis 0,5-0,8 gram/ liter atau Roxion 2 cc/ liter.

• Kutu dompolan putih (Pseudococcus citri Risso) / Planococcus citri Risso

   Ciri - ciri : Bentuk tubuhnya elips, berwarna coklat kekuningan sampai merah oranye, tertutup tepung putih, ukuran tubuh 3 mm, mempunyai tonjolan di tepi tubuh dengan jumlah 14-18 pasang dan yang terpanjang di bagian pantatnya.
   Gejala : Pertumbuhan tanaman terhambat dan kurus. Tunas muda, daun, batang, tangkai bunga, tangkai buah, dan buah yang terserang akan terlihat pucat, tertutup massa berwarna putih dan lama kelamaan akan kering.
   Pengendalian : Semprotlah dengan insektisida yang mengandung bahan aktif formotion, monokrotofos, dimetoat, atau karbaril. Contohnya anthion 30 EC dosis 1-1,5 liter/ha, Sevin 85 S dosis 0,2% dari konsentrasi fomula.

• Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus Boisd)

   Ciri - ciri : Tubuh tungau betina berwarna merah tua/ merah kecoklatan, sedangkan tungau jantan berwarna hijau kekuningan/ kemerahan. Terdapat beberapa bercak hitam, pada bagian kaki dan bagian mulut putih, ukuran tubuh 0,5 mm.
   Gejala : Permukaan daun berbintikbintik kuning yang kemudian akan berubah menjadi merah tua seperti karat. Di bawah permukaan daun tampak anyaman benang yang halus. Serangan yang hebat dapat menyebabkan daun menjadi layu kemudian rontok.
   Pengendalian : Semprotlah dengan akarisida Kelthan MF yang mengandung bahan aktif dikofoldan, dengan dosis 0,6-1 liter/ha.

Hama Ulat Pada Daun Alpukat

Nah ... Demikianlah beberapa jenis hama tanaman alpukat dan cara mengatasinya. Dengan mengetahui dan penanganan hama lebih dini maka hama tersebut lebih cepat dikendalikan dan juga menyelamatkan tanaman alpukat.

Mari berkebun alpukat dengan mudah ..   ^_^

Supported :

Bang USMAN / WARUNG BIBIT
Jln. Kutoarjo-Bruno Km 07 Desa Bedono Karangduwur
Dusun Bulusari RT 02 / 02
Kec. Kemiri, Kab. Purworejo - Jawa Tengah
Telp / WA : 0857 2971 0988