Peluang Usaha Budidaya Tanaman Merica Perdu
Tanaman merica (Piper ningrum L.) merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia yang dikenal dengan sebutan The King of Spice atau Raja Rempah – rempah. Di Indonesia, lada dikenal dengan sebutan MERICA atau SAHANG. Merica Perdu merupakan jenis tanaman lada yang tidak menjalar dan tidak memerlukan tiang panjat. Hal ini dikarenakan tanaman lada perdu tidak memiliki sulur panjat. Oleh karena itu, tanaman ini tidak bisa tumbuh memanjat pada tiang panjat. Tanaman lada perdu tumbuh seperti tanaman perdu pada umumnya.
Keunggulan lada perdu bila dibandingkan dengan lada panjat, diantaranya yaitu: pemeliharaan tanaman lebih mudah, pelaksanaan panen lebih mudah, berproduksi lebih awal (2 tahun) populasi tanaman per satuan luas lebih banyak (4000-4500 tanaman/ha), dapat ditanam secara tumpangsari, dan dapat ditanam sebagai tanaman sela diantara tanaman tahunan.
Persiapan Lahan Budidaya
- Lada perdu cocok dibudidayakan dengan sistem tumpang sela maupun tumpang sari, karena tanaman ini memerlukan naungan 25 – 50%.
- Lada perdu bisa ditumpang sela dengan tanaman perkebunan, misalnya kelapa, cengkeh, mangga dan sengon. Atau ditumpangsarikan dengan tanaman kacang tanah dan jagung.
- Tanaman lada perdu yang ditumpang sela dengan tanaman perkebunan memiliki persentase kematian lebih rendah dariapada budidaya lada secara monokultur.
- Lada perdu memiliki struktur akar yang dangkal dengan 63,8% perakaran terkonsentrasi pada kedalaman 0-50 cm dari permukaan tanah. Oleh sebab itu jika lada perdu dibudidayakan secara monokultur, sebelum penanaman lada perdu perlu dilakukan penanaman pohon pelindung terlebih dahulu.
- Persiapan lahan dimulai pada musim kemarau, sehingga penanamannya dilakukan pada musim hujan, diawali dengan pembersihan lahan, pengajiran dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m atau 1,5 m x 2 m, dan pembuatan lubang tanam dengan ukuran minimal 35 cm x 35 cm x 35 cm.
- Menjelang musim penghujan, lubang tanam ditutup dengan campuran tanah atas dan pupuk kandang sebanyak 5–10kg/lubang tanam, sehingga terbentuk guludan individu setinggi ± 20 cm. Penambahan dolomit 0,5 kg/lubang tanam dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
0 komentar:
Posting Komentar